Pengolahan Pasca Panen Ubi Kayu Menjadi Gaplek, Tepung Ubi Kayu dan Tepung Tapioka.
Ubi kayu atau singkong (manihot utilisima) merupakan salah satu hasil pertanian yang tidak tahan lama dan mudah rusak . Ubi kayu segar hanya dapat disimpan selama 3 hari. Jika disimpan lebih dari 3 hari, umbinya akan berwarna cokelat kebiruan. Oleh karena itu, setelah dipanen ubi kayu harus segera dikonsumsi atau diproses lebih lanjut. Untuk mempertahankan daya simpannya, ubi kayu dapat diolah menjadi gaplek, tepung ubi kayu atau tapioka.
1. Pembuatan Gaplek
Berdasarkan bentuknya , gaplek dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu gaplek gelondongan, gaplek rajangan (chips), gaplek irisan (slice), dan gaplek kubus (cubes). Secara umum tahapan pembuatan gaplek adalah sebagai berikut:
· Kupas ubi kayu lalu cuci dengan air bersih.
· Belah, iris atau rajang ubi sesuai dengan keinginan, yaitu:
ü Gaplek gelondongan:
Belah ubi kayu memanjang dengan menggunakan pisau atau alat pemotongan lainnya menjadi 3-5 belahan.
ü Gaplek rajangan:
Belah ubi kayu menjadi 2 atau 3 bagian, kemudian potong-potong atau Rajang dengan pisau atau alat pemotong (chopper).
ü Gaplek irisan
Iris ubi kayu tipis-tipis dengan pisau atau alat pengiris khusus (slicer)
ü Gaplek kubus
Potong-potong ubi kayu dengan mesin khusus menjadi bentuk kubus dengan sisi-sisinya 1-2 cm.
· Rendam ubi kayu dalam larutan garam dapur 8% (0,8 gram garam dalam 1 liter air) selama 15 menit.
· Jemur hingga kadar airnya mencapai 14% dengan menggunakan alas dari anyaman bambu, plastik, tikar, atau lantai jemur.
· Untuk gaplek gelondongan, pengeringan dapat dilakukan dengan menggantung belahan-belahan ubi tersebut. Caranya belahan ubi ditusuk dan disusun berjejer dalam satu rentangan tali yang yang masing-masing ujungnya diikatkan pada tiang.
Ubi kayu segar
Dikupas dan dicuci sampai bersih
Dibelah sesuai bentuk yuang dikehendaki
Direndam dalam air garam
Dikeringkan/dijemur
Gaplek
Alur Pembuatan gaplek
2. Tepung ubi kayu
· Kupas ubi kayu, cuci sampai bersih dan jemur hingga kering.
· Masukkan ubi kayu yang kering kedalam lumpang, kemudian tubuk.
· Ayak dengan ayakan halus.
· Sisa pengayakan ditumbuk dan diayak lagi, demikian seterusnya hingga diperoleh tepung yang halus.
· Jemur tepung dibawah sinar matahari. Apabila hujan, pengeringan dilakukan didalam ruangan dengan menggunakan pemanasan buatan seperti kompor, oven, atau lampu pertomaks.
Ubi kayu segar
Dikupas dan dicuci sampai bersih
Dijemur
Ditumbuk
Diayak
Tepung hasil ayakan dijemur
Tepung ubi kayu
Alur pembuatan tepung ubi kayu
3. Tepung tapioka
· Kupas ubi kayu lalu cuci hingga bersih.
· Rendam ubi yang telah dikupas dalam larutan garam dapur 8% (0,8 gram garam dan 1 liter air) selama 15 menit atau dalam larutan soda kue (natrium bisulfit) yang biasa dijual ditoko kue. Banyak soda yang diperlukan adalah 0,04 gram dalam 1 liter air.
· Parut ubi, campur hasil parutan dengan air lalu diremas-remas, dan saring.
· Endapkan hasil penyaringan untuk memisahkan pati dengan air.
· Pisahkan endapan dari air dengan jalan membuang air yang terdapat diatas endapan.
· Keringkan endapan atau aci basah lalu giling.
· Hasil gilingan kemudian disaring untuk mendapatkan tepung tapioka yang halus.
Ubi kayu segar
Dikupas dan dicuci sampai bersih
Direndam dalam ar garam 8% selama 15 menit
Diparut
Hasil parutan dicampur dengan air
Diremas-remas
Disaring
Endapan dikeringkan
Endapan yang telah kering digiling
Hasil gilingan disaring
Tepung tapioka
Alur pembuatan tepung tapioka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar