Rabu, 04 Mei 2011

identifikasi kemasan kertas


IDENTIFIKASI KEMASAN KERTAS
                Kertas digunakan untuk mengemas bahan pangan disebabkan oleh alasan-alasan kemudahan pemakaian dan mudah pula diberi label (tulisan periklanan). Kertas dengan ketebalan 0 – 3 mm digolongkan dalam kemasan lentur (flexible). Kertas dibuat dari bahan-bahan berserat (kadar selulosa tinggi) dengan atau tanpa bleaching, dengan atau tanpa diberi filler dari pelapis lilin. Sifat-sifat kertas dipengaruhi oleh proses pembuburan, filler dan perlakuan akhir atau calendering.
Jenis Kertas Pengemas :
1.      Kertas Kraft
Mempunyai sifat sangat kuat, pembuatannya dengan proses sulfat dan dilakukan bleaching atau pemucatan sehingga menghasilkan warna kecoklatan. Sifat lain dari jenis ini adalah harganya murah, diproduksi dalam bentuk satu lapis atau berlapis-lapis dan berkerut corrugated). Pada umumnya digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berat jenisnya besar. Dalam bentuk kantung, sak, pembungkus, tabung kaleng komposit, dan lain-lain.
2.      Kertas Minyak dan Glasine
Warna kertas ini agak kecoklat-coklatan, sedikit tembus pandang dibuat dengan proses sulfat dan mempunyai permukaan licin karena proses pengecetan (calendering). Selain itu kertas jenis ini juga tahan terhadap minyak dan lemak, tidak tahan air, penutupan kemasan cukup mudah. Biasanya digunakan untuk mengemas mentega, keju, permen dan produk-produk kering.
3.      Kertas Perkament
Jenis ini dibuat dengan proses sulfat dan dilakukan mengelantang. Mempunyai sifat ketahanan baik terhadap lemak dan cukup kuat dalam keadaan basah, tidak terang (baur), dan lebih kasar dari kertas minyak, mempunyai permukaan licin, memberikan efek pewarnaan yang bagus jika didekorasi. Digunakan untuk mengemas mentega, keju dalam bentuk bungkusan, selain itu sering digunakan untuk pembuatan label.
4.      Kertas Tisu
Mempunyai sifat yang sangat ringan dan mengalami penggelantangan atau setengah dikelantang dan bersifat sangat porous.
5.      Kertas Lapis
Adalah kertas yang permukaannya dilaminasi dengan bahan lain seperti plastik, alumunium foil, lilin dan sebagainya. Kertas ini biasanya dibuat dalam bentuk kantung atau kotak yangdirekatkan dengan panas. Contohnya adalah tetrapak yang terdiri dari lilin, karton, alumunium foil dan polietilen.
6.      Karton (Paper Board)
Merupakan jenis kertas yang paling tebal (lebih dari 0,3 mm). Dalam pembuatannya tidak dilakukan penggelantangan. Sebagai filler digunakan tanah liat. Biasanya digunakan untuk pembuatan dus (box) dengan berbagai bentuk.
7.      Karton Lembar Bergelombang
Merupakan karton yang terdiri atas bagian bergelombang yang kedua sisinya ditutup dengan lembaran karton yang direkatkan, bagian ini disebut linier. Kedua linier ini harus mempunyai ketebalan yang sama. Konstruksi gelombang itu menjadikan karton ini dapat meredam getaran atau tekanan. Penggunaan jenis karton ini adalah untuk dus bagi keperluan transportasi.
Bentuk Kemasan Kertas dan Karton
a.   Pembungkus
Merupakan salah satu bentuk kemasan yang sederhana dan telah banyak digunakan sejak dahulu. Cara pengemasan demikian dapat dikatakan sebagai pengemas primer dimana produk langsung berhubungan dengan kemasannya (pelindung).
b.      Kantung dan Sak 
Ciri bentuk ini adalah terbuka pada salah satu ujungnya dan bentuknya lebih kecil dari sak.Sak berkapasitas 25 kg atau lebih. Keduanya dapat dibuat dari salah satu atau beberapa lapis bahan. Mempunyai keunggulan, berharga murah, cukup baik untuk melindungi produk terhadap debu dan kontaminasi lain, dapat dilipat sehingga lebih praktis. Kelemahannya tidak dapat ditegakkan dan tidak tahan lama.
c.       Dus
Ada 3 jenis dus yaitu karton lipat (folding cartons), dus siap pakai (set up boxes) dan duskarton gelombang (corrugated cartons). Pelapisan terhadap lilin, plastik maupun alumunium foil dilakukan untuk memperindah dan meningkatkan daya guna, sehingga perlindungan wadah terhadap cahaya, gas dan mikroba lebih baik.
d.      Kaleng dan Drum (Kaleng Komposit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar